Seperti bisnis lainnya hukum permintaan penawaran juga berlaku pada bisnis properti. Ini yang kadang kurang begitu disadari oleh pengembang, membangun semaunya tanpa memperhatikan bagaimana kondisi permintaan penawaran yang sebenarnya. Investasi properti memang paling menguntungkan, namun pada kondisi tertentu bisa stagnan. Sekali lagi hukum permintaan dan penawaran yang berbicara, ketidak keseimbangan antara jumlah pembeli dan ketersediaan properti menjadikan bisnis properti tetap tidak sehat. Meskipun harga tanah tidak akan turun namun jangan lupa tingkat permintaannya seperti apa. Banyak spekulan tanah yang sebenarnya sering memanfaatkan kondisi pasar, namun tidak selamanya mereka beruntung kadang untuk menjual dengan harga murahpun sulit.
Salah satu yang mempengaruhi tingkat permintaan terhadap properti adalah pendapatan masyarakat sedang naik atau turun. Krisis ekonomi juga sangat mempengaruhi permintaan terhadap properti, tidak hanya itu bisa menggulung perusahaan yang bergerak di bidang properti. Dampaknya juga berimbas pada likuiditas kredit pemilikan rumah yang telah disalurkan. Namun keseimbangan antara permintaan dan penawaran ini kadang terjadi beberapa saat, begitu mengetahui kondisi yang tidak wajar maka pasar segera akan menyesuaikan hingga keadaan kembali normal. Para pelaku pasar harus jeli melihat situasi tersebut, dituntut untuk kreatif dan mencermati pasar. Pada kondisi sulit kadang iming-iming DP 0% untuk membeli properti menjamur di mana-mana sebagai langkah untuk menarik konsumen.
Namun pertanyaannya apakah yang menjadi penyebab ketidakseimbangan permintaan dan penawaran tersebut ? Yang pasti adalah karena salah satu terjadi berlebih atau berkurang sehingga tidak seimbang. Namun berdasarkan pengamatan situasi pasar, kondisi ketidakseimbangan tersebut sifatnya tidak permanen. Pasar dengan sendirinya akan melakukan koreksi secara alamiah, jika tidak maka akan mengalami situasi krisis secara terus menerus. Meskipun secara investasi properti memiliki kuntungan yang hampir pasti, namun dalam kondisi tertentu justru sebaliknya likuiditas sangat terganggu atau sulit terjadinya transaksi jual beli.